PEMBAHASAN TENTANG PENCOBAAN YESUS DI PADANG GURUN


Kajian
- Dalam Matius 4:3, teks Alkitab menyebutkan bahwa "si penggoda" (Iblis) datang dan berbicara kepada Yesus, mengatakan, "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Pertanyaan apakah Iblis datang dan berbicara secara langsung dapat dijawab dengan mempertimbangkan beberapa aspek teologis dan penafsiran berikut

PEMBAHASAN

1. Secara Literal dalam Teks
Narasi dalam Matius 4:1-11 menggambarkan suatu peristiwa nyata di mana Iblis berinteraksi dengan Yesus. Kata "datanglah" (dalam bahasa Yunani: *proselthōn*, dari *proserchomai*, artinya mendekat) dan "berkata" (*eipen*, bentuk verbal yang jelas) menunjukkan adanya komunikasi yang jelas dan langsung. 

Dalam konteks ini, teks menyiratkan bahwa Iblis, sebagai pribadi rohani, berbicara kepada Yesus dalam cara yang dapat Yesus pahami, entah itu secara audible (dapat didengar) atau melalui bentuk komunikasi supernatural lainnya.

2. Sifat Iblis
Dalam pandangan teologi Kristen, Iblis adalah makhluk rohani (malaikat yang jatuh) yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia fisik dan manusia, seperti terlihat dalam kisah-kisah lain di Alkitab (misalnya, Kejadian 3 saat ular berbicara kepada Hawa, yang dianggap dipengaruhi Iblis). 

Oleh karena itu, Iblis memiliki kapasitas untuk "berbicara" atau menyampaikan godaan, baik melalui manifestasi fisik, suara, maupun pengaruh batin yang dirasakan sebagai komunikasi langsung.

3. Interpretasi Non-Literal
Beberapa penafsir modern atau aliran teologi liberal berpendapat bahwa pencobaan Yesus mungkin bersifat simbolis atau internal, di mana "percakapan" dengan Iblis mencerminkan pergulatan batin Yesus melawan keinginan duniawi. 

Namun, pandangan ini kurang umum di kalangan teologi konservatif, yang cenderung memahami peristiwa ini sebagai interaksi nyata dengan Iblis sebagai entitas eksternal.

4. Konteks Budaya dan Teologi
Dalam tradisi Yahudi dan Kristen awal, Iblis dipahami sebagai pribadi yang aktif menentang kehendak Allah dan mampu berkomunikasi dengan manusia (lihat, misalnya, Ayub 1-2). 

Jadi, gagasan Iblis berbicara langsung kepada Yesus tidak akan dianggap aneh oleh pembaca pada masa itu.

KESIMPULAN

Yesus menjawab godaan Iblis dengan mengutip Kitab Suci (misalnya, Matius 4:4), yang menunjukkan bahwa Ia menanggapi godaan tersebut sebagai sesuatu yang nyata dan berasal dari sumber eksternal, bukan sekadar pergulatan pikiran-Nya sendiri.

Berdasarkan teks dan mayoritas penafsiran tradisional, Iblis kemungkinan besar berbicara secara langsung kepada Yesus dalam pengertian bahwa Yesus mengalami komunikasi yang jelas dan nyata dari Iblis, entah melalui suara fisik, manifestasi rohani, atau cara supernatural lainnya. 

Namun, karena Iblis adalah makhluk rohani, bentuk pasti komunikasi ini (misalnya, apakah melalui suara fisik atau impresi batin) tidak dijelaskan secara rinci dalam teks dan tetap terbuka untuk spekulasi teologis.

youtube

Translate