ARTI KEMERDEKAAN DALAM GALATIA 5 AYAT 1


Kajian - kitabterbuka
, Kemerdekaan Indonesia, negara tercinta telah menggapai 80 tahun. Namun, untuk meraihnya tentunya tidak mudah, karena ada darah para pahlawan yg harus ditumpahkan. Kemerdekaan bagi bangsa yang terjajah oleh pihak asing (oleh bangsa lain). Disebabkan pelbagai daya tarik yang ada di negara tercinta ini.

Dalam Surat Galatia 5 ini, Paulus berbicara tentan jenis kemerdekaan yang berbeda dari kemerdekaan bangsa kita. Kemerdekaan dalam teks dan konteks ini berorientasi 'bukan ke hal fisik yang bersifat kontemporer, tetapi menegaskan kemerdekaan spiritual yang berdampak pada kehidupan (Yun. ZOE; bdg. Yoh. 10:10b), juga terkait dengan hal ANTHROPOS PNEUMATIKOS, menjadikan yang dimerdekakan di dlm status spiritual - rohaniah.

1. SUATU KEBUTUHAN (NEED) KEHIDUPAN

Kemerdekaan bagi bangsa dibutuhan, agar terlepas dari kuasa bangsa lain, atas rakyat dan seluruh kekayaan yang ada pada bangsa ini (darat, laut).

Sedang kemerdekaan dalam konteks surat Galatia ini, menyangkut 'kehidupan' (Yun. ZOE), yang sangat dibutuhkan oleh manusia terkait kehidupan pada masa kini (spiritual) dan kekekalan (ITERNITY).

Inilah kebutuhan hakiki oleh setiap manusia artinya kebutuhan yang harus diprioritaskan oleh manusia, apa lagi menyangkut kerohanian baik sementara maupun kekal.

2. TERBEBAS DARI PERHAMBAAN

Hamba (Yun. DOULOS) yang telah 'diperbudak oleh' dosa (Yun. HAMARTIA), yang dialami oleh seluruh keturunan Adam pertama (manusia pertama) dan seluruh keturunannya (bdg. Rom. 5:12).

Perhatikan, jika ada kata 'HAMBA' maka pasti ada kata 'TUAN' - 'TUHAN' (Yun. KURIOS). Artinya, seluruh manusia telah dibelenggu oleh dosa, dan sebagai yang terbelenggu, tidak mungkin dapat melepaskan dirinya secara pribadi, apa lagi mau memerdekakan org lain, sebab secara status dan riil seluruh manusia telah dibelenggu oleh dosa.

Jadi, kemerdekaan dari 'PERHAMBAAN' adalah kebutuhan primer (bukan sekunder), dalam bahasa teologi sering disebut kebutuhan mutlak (bukan pilihan, melainkan suatu keharusan - esensial).

3. SENTRAL YANG MEMERDEKAKAN

Hal yang sangat mengerikan didalam kehidupan seluruh umat manusia adalah 'MATI'  (Yun. APOTHNESKO), berasal dari 2 kata Yunani, yaitu APO = kepada, dan THENESKO = mati atau kematian (Yoh. 8:21-36).

Kematian dlm konteks ini, bukan kematian FISIK, melainkan kematian spiritual - relasi dengan Allah putus - berakhir. Inilah kematian yg seharusnya sangat ditakuti oleh manusia, sebab berakhirnya pasti di neraka.

Yesus dalam Yoh. 8:36, diungkapkan bahwa 'Anak' (Yun. 'UIOS - baca HUIOS), yang menunjuk kepada Yesus (Yun. IESOU, artinya: Penolong - bukan PENOLONG 'YG LAIN' - yang menunjuk pada pribadi yang ke-3 dalam Tritunggal). Jadi, Yesus adalah 'Anak' didalam konteks TRITUNGGAL, tidak pernah terkait dengan 'Anak secara BIOLOGIS', melainkan Anak dalam arti KESETARAAN dangan Bapa dan Roh Kudus dari aspek HAKIKAT).

Dialah, yang akan MEMERDEKAKAN - hanya Dia yang dapat melakukannya, bukan nabi, bukan Rasul, bukan pimpinan agama apa pun, hanya Dia. Artinya, Dialah SUMBER - SENTRAL yang sanggup memerdekakan manusia dari belenggu-perhambaan dosa. Tanpa Dia, maka hidup manusia akan sia-sia, karena akan berakhir secara kekal di neraka.

*SOLA GRATIA*

By: Mozes Manuputty
(Founder; DIDASKALIA CHRISTIAN FOUNDATION MINISTRY & Dosen Tetap di STT RAY Batam).

youtube

Translate