CARILAH AKU, MAKA KAMU AKAN HIDUP (Amos 5:4)


Kajian, kitabterbuka - Seringkali manusia pada umumnya terus mencari apa yang diidam-idamkan agar diraihnya. Dan terkadang pencarian yang diidamkan, ditempuh dengan segala cara. Sebab, yang terpenting adalah apa yang diidamkan dapat diraih. Secara moral, konsep pencarian seperti ini adalah konsep yang berpusat pada pola moral dari filsafat Epicuran, yang pernah hadir 400 tahun sebelum Yesus berinkarnasi, yang dikenal dengan pola TELELEIOS.

Pertanyaan: Apakah filosofi kehidupan dengan pencarian dan meraih sesuatu dengan proses seperti ini adalah ajaran Kristen? Jawabannya, pasti tidak! Sekarang, pertanyaan khusus ditujukan pada umat Kristen, yakni: Apa yang engkau cari selama tahun 2024 ini, khususnya berhubungan dgn prioritas kehidupanmu? Mari, kita jujur mengevaluasi diri, sebelum mengakhiri 2024 ini. Apakah yang kita cari adalah hal-hal yang sifatnya kontemporer? Jika itu yang diprioritaskan, maka itu berarti kita sama dengan manusia pada umumnya (beragama apapun, tingkat sosial apapun, strata pendidikan apapun, dll.nya)

Untuk memahami hal prioritas yang harus kita (umat Tuhan) cari pada 2025, sebagaimana yang TUHAN (YHWH) tawarkan kepada Israel (utara-Samaria) adalah "CARILAH AKU dan HIDUPLAH" (Seek Me and live!, bhs. Ibraninya: DIRSUNI WIHYU). 

Ada beberapa hal yang patut dipahami dari bagian Firman Tuhan ini, yakni:

HAL PRIORITAS

Mengapa disebut 'prioritas' sebab, kata 'carilah: (SEEK), didalam teks Ibrani dalam bentuk IMPERATIVE, artinya: PERINTAH. Artinya, carilah adalah 'perintah dr Sang Pencipta', yakni Allah yang berdaulat, penuh kuasa. Dan apa yang 'Ia kehendaki melalui perintah-Nya kepada umat' pasti mendatangkan kebaikan didalam kehidupan umat-Nya. Ia tidak mungkin pernah salah sedikitpun didalam memberikan perintah - kehendak-Nya kepada umat-Nya.

TUHAN MENUNTUT KETAATAN

Oleh karena kata 'carilah' ada dalam bentuk perintah, maka dibalik kata perintah ini, Ia :
'mengharuskan - menuntut umat-Nya untuk taat, bukan pasif, bersifat cuek-tidak peduli, masa bodoh, tetapi suatu keharusan untuk melakukan kehendak mutlaknya kepada umat-Nya.

Sifat dari ketaatan terhadap Allah sumber kehidupan merupakan sesuatu yang normal. Sebab, seharusnya demikian, relasi umat dan Allahnya-Tuhannya.

KONKLUSI

Memasuki tahun yang baru 2025, apakah yang akan kita cari, merupakan hal yang SANGAT PRIORITAS bagi kehidupan sementara? Apakah pencarian terhadap hal-hal yang hanya bersifat temporer (sementara) untuk hidup yg sementara? ataukah hal-hal yang spiritual yang berpusat pada Allah didalam dan melalui Yesus Kristus, Sang JURUSELAMAT yang hidup dan menghidupkan umat-Nya hingga kekal? Ini merupakan pilihan. 

Dan umat yang benar-benar wise, pasti akan memprioritaskan hal-hal yang kekal, yang sentralnya pada dan berasal dari Yesus yang pernah berinkarnasi. Selamat memasuki dan menghidupi tahun BARU yang Ia anugerahkan untuk beraktivitas memuliakan-Nya.

SALAM TRITUNGGAL - Pdt. Mozes Manuputty

youtube

Translate