Kajian, kitabterbuka - Sementara bangsa Israel menunggu Juru Selamat, jauh di sebelah timur, ada tiga orang mempelajari bintang dan teks kuno. Diterjemahkan dalam Alkitab sebagai “orang bijak” atau “orang majus”, orang-orang ini kemungkinan besar berasal dari Babilonia atau Persia, datang untuk mencari Yesus. Mengapa? Karena mereka telah melihat bintang. Mereka telah melihat tanda di langit bahwa seorang Raja telah lahir.
Jadi mereka berangkat, dalam perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, mereka mencari Yesus. Mereka harus menyembah Dia yang ditunjukkan oleh tanda-tanda itu. Mereka harus melihatnya sendiri.
“Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.” Matius 2:11
Sungguh sebuah ilustrasi yang indah tentang pengabdian dan kehormatan. Bangsa Israel tahu bahwa mereka sedang menantikan kedatangan seorang Juru Selamat, tetapi orang-orang dari Timur ini tidak mengetahuinya. Namun, mereka akhirnya menemukan orang yang ditunjuk oleh tanda-tanda itu. Dan ketika mereka melihat Dia, mereka langsung mengenali-Nya. Kemudian mereka sujud dan menyembah.
Kisah mereka mengingatkan kita pada fakta sederhana yang sering kita lupakan: mencari Yesus selalu bermanfaat. Kabar baik tentang Kristus bukan hanya untuk bangsa Israel, namun untuk seluruh dunia.
Dan ketika mereka akhirnya bertemu Yesus, reaksi orang majus itu adalah menyembah dan memberi persembahan. Tindakan ibadah ini juga bukan sekadar formalitas. Masing-masing pemberian tersebut memiliki makna dan tujuan yang unik, mulai dari ekspresi penghormatan dan pengakuan mendalam atas kedudukan Yesus sebagai raja (emas), keilahian-Nya (kemenyan), serta penderitaan dan kematian-Nya (mur). Persembahan ini tidak hanya berharga, tetapi juga sangat bermakna, mengungkapkan pemahaman mereka tentang siapa Yesus sebelum dan nantinya.
Ketika itu, orang majus menyembah Yesus karena Dia layak. Saat ini, Dia tetap layak. Bagaimana Anda akan menyembah-Nya hari ini?