RAGAM AJARAN KRISTEN YANG MEMPERKAYA PERKEMBANGAN DUNIA



Kajian, kitabterbuka - Kristen adalah agama terbesar dengan lebih dari 2 miliar pengikut di seluruh dunia. Namun, meskipun semua orang Kristen mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka, aliran Kristen memiliki perbedaan-perbedaan signifikan dalam kepercayaan dan praktiknya. Kristen adalah agama yang memiliki banyak aliran atau denominasi yang berbeda-beda.

Kristen menyembah Allah Tritunggal yang sama, yang memerintahkan kita agar sebagai sesama umat Tuhan untuk dapat saling mengasihi, saling membantu, saling mengingatkan, saling bekerja-sama dan saling menghormati! Prinsipnya adalah seperti yang dinyatakan oleh Sejarawan Gereja terkenal Philip Schaff: “dalam hal-hal-hal esensial kita bersatu, dalam hal-hal tidak esensial kita bebas bersikap, tetapi di dalam segala hal kita harus saling mengasihi.”

Perbedaan-perbedaan teologis ini sangat penting kita ketahui. Akan tetapi, perbedaan-perbedaan teologis tersebut tidak boleh lagi membuat kita saling memusuhi atau saling membenci, apalagi saling membunuh dan perang saudara. Kita tidak boleh mengabaikan banyak kepercayaan-kepercayaan utama yang mempersatukan kita sebagai sesama umat Kristen.

DENOMINASI KRISTEN MAYOR DALAM DUNIA KRISTEN

Ada tiga denominasi Kristen mayor yang mendominasi dunia Kristen yaitu Katolik, Ortodoks, dan Protestan. Ketiga denominasi ini memiliki perbedaan dalam hal keyakinan, praktik keagamaan, dan struktur gerejawi. 

Meskipun ada perbedaan-perbedaan tersebut, ketiga aliran ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan. Nah, penting bagi setiap umat Kristen untuk menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan tersebut, sambil terus memperkuat persatuan dalam Tuhan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara tiga denominasi Kristen utama ini.

1. KATOLIK

Katolik adalah denominasi Kristen yang paling banyak dianut di dunia. Aliran ini dipimpin oleh Paus dan hierarki gerejawi. Katolik percaya bahwa Maria, ibu Yesus, adalah perantara antara umat manusia dan Tuhan. Selain itu, mereka juga percaya bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang benar dan memiliki kuasa untuk memberikan sakramen kepada umatnya. Dalam praktik keagamaannya, Gereja Katolik memiliki ritual-ritual sakramental seperti pembaptisan, perjamuan kudus, pengakuan dosa, dan pengurapan sakramen. Mereka juga memiliki Doa Rosario dan Novena sebagai praktik doa yang khas dalam Gereja Katolik. Struktur gerejawi dalam Gereja Katolik sangat terpusat pada Paus sebagai kepala Gereja Katolik sedunia. Gereja Katolik juga memiliki hierarki gerejawi yang terdiri dari Uskup, Imam, dan Umat Awam.

2. ORTODOKS

Ortodoks adalah denominasi Kristen Timur yang dipimpin oleh Uskup. Ortodoks mempertahankan tradisi dan ritual gereja sejak awal gereja berdiri. Mereka mempercayai bahwa Gereja Ortodoks adalah Gereja yang benar dan berakar dari Injil yang diterima para rasul. Dalam praktik keagamaannya, Gereja Ortodoks memiliki liturgi yang khas dan terdiri dari banyak ritual-ritual yang kuno seperti pengakuan dosa, pembaptisan, dan perjamuan kudus. Doa-doanya juga diucapkan dalam bahasa Yunani dan Slavia. Struktur gerejawi dalam Gereja Ortodoks sangat terpusat pada Uskup sebagai pemimpin jemaat Ortodoks. Selain itu, Gereja Ortodoks juga memiliki seorang Patriark sebagai pemimpin spiritual tertinggi.

3. PROTESTAN

Protestan adalah denominasi Kristen yang muncul sebagai protes terhadap Gereja Katolik pada abad ke-16. Denominasi ini dipimpin oleh pendeta atau imam dan memiliki kebebasan dalam melakukan ibadah dan pelayanan. Protestan percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran dan bahwa keselamatan hanya dapat dicapai melalui iman dan pengampunan dosa oleh Yesus Kristus. Selain itu, mereka menolak praktik-praktik keagamaan yang tidak ditemukan dalam Alkitab, seperti pengakuan dosa kepada seorang imam dan penghormatan terhadap orang suci.

Dalam praktik keagamaannya, Protestan memiliki beberapa bentuk kebebasan dalam memilih dan melakukan ibadah. Mereka tidak memiliki sakramental seperti Gereja Katolik dan Ortodoks. Namun, ada beberapa tradisi keagamaan Protestan yang umum dilakukan seperti pembaptisan, perjamuan kudus, dan doa. Struktur gerejawi dalam aliran Protestan sangat beragam dan tidak terpusat pada satu pemimpin tertinggi. Ada banyak denominasi Protestan yang berbeda dan masing-masing memiliki struktur gerejawi yang berbeda pula.

Selain itu, ada beberapa perbedaan lain antara ketiga aliran Kristen mayor ini. Salah satu perbedaan yang cukup signifikan adalah dalam hal penafsiran terhadap kitab suci. Gereja Katolik dan Ortodoks percaya bahwa kitab suci harus ditafsirkan oleh Gereja yang dipimpin oleh Uskup atau Paus, sedangkan aliran Protestan percaya bahwa kitab suci harus ditafsirkan secara individual oleh setiap orang. 

Perbedaan lainnya adalah dalam hal pengakuan dosa. Gereja Katolik memiliki praktik pengakuan dosa yang melibatkan seorang imam, sedangkan Ortodoks memiliki praktik yang lebih umum, tanpa melibatkan seorang imam. Sedangkan di aliran Protestan, praktik pengakuan dosa biasanya dilakukan secara pribadi antara seseorang dengan Tuhan.

ALIRAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI INDONESIA

Sejak masuknya agama Kristen ke Indonesia pada abad ke-16, gereja-gereja Protestan telah tumbuh dan berkembang menjadi beberapa aliran. Aliran-aliran ini mencakup berbagai tradisi teologis, liturgis, dan organisasional.

1. Aliran Lutheran

Aliran Protestan Lutheran adalah aliran yang mengikuti ajaran dan tradisi yang berasal dari Reformasi Protestan yang dipimpin oleh Martin Luther pada abad ke-16. Di Indonesia, gereja Lutheran banyak tersebar di pulau Sumatera. 

Ajaran yang khas dari Martin Luther adalah tiga sola, yaitu sola fide (hanya iman), sola gratia (hanya anugerah), dan sola scriptura (hanya Alkitab). Luther menyatakan bahwa keselamatan manusia hanya dapat dicapai melalui iman pada karya anugerah Allah yang dilakukan-Nya melalui Yesus Kristus, seperti yang tercantum dalam Alkitab.

2. Aliran Johannes Calvin (Reformasi)

Aliran Reformasi berasal dari teologi Calvinisme. Gerakan ini dimulai oleh Reformasi Swiss di bawah pimpinan Huldrych Zwingli dan kemudian menyebar ke wilayah Eropa barat.

Gereja dengan aliran reformasi memiliki banyak pengikut di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang paling umum dikenal juga menerapkan aliran reformasi.

3. Aliran Pentakosta (karismatik)

Aliran Pentakosta adalah aliran memiliki akar dalam gerakan Pentakosta, suatu gerakan keagamaan yang muncul pada awal abad ke-20. Aliran ini sering menonjolkan kesaksian pribadi tentang pertobatan dan pengalaman rohani sebagai bagian dari ibadah mereka.

Gereja Pentakosta juga cukup banyak tersebar di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah: Gereja Pusat Pantekosta Indonesia ( GPPI), Gereja Bethel Indonesia (GBI), dan Gereja Mawar Sharon (GMS).

4. Aliran Injili (Evangelis)

Aliran Injili atau evangelis dalam Kristen Protestan adalah kelompok gereja yang menekankan pentingnya pemberitaan Injil dan memiliki fokus kuat pada ajaran Alkitab. Aliran ini mengakui otoritas tertinggi Alkitab dalam kehidupan dan doktrin mereka.

Gereja dengan aliran ini dipercaya masuk ke Indonesia pada tahun 1950-an. Beberapa contoh gereja Evangelis antaran lain: Gereja Injili Indonesia (GII), Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB), dan Gereja Kabar Baik Indonesia (GKBI).

5. Aliran Menonite

Aliran Menonit  berasal dari gerakan Reformasi Protestan pada abad ke-16, yang dipimpin oleh tokoh bernama Menno Simons. Menonit menganut praktik baptisan dewasa, yaitu memberikan baptisan kepada orang dewasa yang telah membuat keputusan sadar untuk mengikuti Yesus Kristus.

Gereja dengan aliran Menoit tidak sebanyak aliran Kristen Protestan lainnya. Beberapa contohnya adlaah Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI), Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ), dan Jemaat Kristen Indonesia (JKI).

6. Aliran Metodis

Aliran Metodis berasal dari gerakan pembaruan spiritual yang dipimpin oleh John Wesley pada abad ke-18. Aliran ini mengikuti teologi Arminianisme, yang menekankan kebebasan kehendak manusia dan bahwa keselamatan dapat disesuaikan dengan penerimaan atau penolakan manusia terhadap kasih karunia Allah.

Gereja dengan aliran Metodis di Indonesia pun tidak cukup banyak. Beberapa contohnya adalah: Gereja Methodis Indonesia (GMI), Gereja Kristen Wesley Indonesia (GKWI), dan Gereja Kristen Nazarene (GKN).

youtube

Translate