JALINAN PERSAHABATAN ITU MENGHANTARNYA MENUJU JALAN SALIB

KISAH, kitabterbuka - Dalam kebudayaan suku Makassar, gelar Daeng memiliki makna yang beragam. Daeng dapat dimaknai sebagai nama yang diberikan orang tua kepada anaknya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah, serta wujud doa dan harapan agar anak-anaknya kedepan bisa menjadi pribadi yang baik.

Demikian pula halnya dengan Hasmawati Daemg Rino, lahir dari pasangan muslim yang taat. Alumnus Universitas Hasanudin, makasar ini, dididik dan dibesarkan dalam ajaran Islam, sempat pula mendalami ilmu agama Islam di pondok pesantren ( 1993-1995). Namun, perjalanan waktu membawanya untuk memilih jalan hidup sebagai pengikut Kristus sejak 2004.

Persabahatannya dengan seorang nasrani menjadi jembatan baginya dalam pengenalan akan Kristus. Babak baru itu dimulai saat dirinya menempuh pendidikan di Fakultas ekonomi, Universitas Hasanudin, Makasar.


Dalam menempuh pendidikan itu, dirinya harus terpisah dengan keluarganya dan tinggal di tempat kos. Di tempat kos itu kamarnya bersebelahan dengan seorang Nasrani yang rajin putar lagu rohani Kristen.

Pada mulanya Hasmawati sempat merasa terganggu, karena merasa lagu-lagu tersebut mengganggunya dalam menekuni ibadah salat.

"Karena dinding kamar kos triplek, makanya suara lagu rohani sangat jelas terdengar, di situ hati saya marah karena mengganggu salat, jadi saya tendang dinding itu suruh kasih kecilkan suara lagunya." Ungkap Hasmawati. 

Namun hal itu tidak menjadi permusuhan diantara mereka, karena teman yang nasrani itu menanggapi reaksi Hasmawati dengan sabar dan penuh kasih. 

Dari peristiwa itu persahabatan mereka mulai terjalin, mereka mulai akrab dan sering bercanda untuk meluangkan waktu. Dari keakraban itulah mulai terbersit hasrat Hasmawati untuk mengenal Kristen lebih dalam.

"Saya tanya padanya dimana ada gereja dekat sini? Karena saya dari kampung memang tidak pernah lihat gereja. Tetangga kos saya jawab, ada gerejaku. Karena saya penasaran akhirnya saya bilang bisakah saya ikut? Dan saya pun diajak ke gereja." Tuturnya.


Dan tibalah tahun pembaruan itu, tahun 2000. Tahun dimana dirinya pertama kali menginjakkan kaki di lingkungan gereja. Dan pada tahun 2004, Hasmawati mengambil keputusan untuk menempuh pembaptisan. Momen itu terjadi pada saat KKR yang mendatangkan pembicara dari Taiwan.

"Di akhir firman, jemaat diundang untuk maju ke depan, saya tidak mengerti dan sayapun tergerak untuk maju. Di situlah saya teriak panggil nama Yesus dan akhirnya saya dibaptus pada tahun 2004." Jelasnya, sambil tersenyum bahagia.

youtube

Translate